B. MOTOR DC
Motor DC digunakan pada penggunaan khusus
dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk
kisaran kecepatan yang luas.
Cara menghubungkan maupun bentuk motor listrik DC sama dengan generator
DC. Motor listrik adalah alat/mesin yang dapat merubah daya listrik menjadi
daya mekanik. Apabila pada penghantar yang dialiri listrik dan terletak di
antara dua buah kutub magnit (kutub utara dan selatan). Maka pada penghantar
tersebut akan terjadi gaya yang menggerakkan penghantar tersebut. Arah gerakan
penghantar berdsarkan kaidah tangan kiri yang berbunyi sebagai berikut.
Bila tangan kiri diarahkan sdemikian rupa,
hingga garis-garis medan dari medan magnet luar jatuh tegak lurus di atas
telapak tangan dan jari-jari menunjuk ke arah gerakan (akibat). Dari
perbandingan arah dapat ditemukan arah perputaran rotor dalam motor listrik.
Gambar 5
Gambar 6
Suatu kumparan yang terletak dalam medan
magnet seperti pada gambar 6 yang arah arus dari kedua sisinya berlawanan sehingga
arah gerak terhadap putarannya pun berbeda yang selanjutnya akan menghasilkan
gaya gerak putar/kopel. Makin besar arusnya makin besar kopelnya, juga jika
gaya magnetnya makin kuat maka kopelnya makin berat. Kesimpulannya kopel akan
tergantung dari arus dan gaya magnetnya.
Kalau dalam gambar kumparan yang terletak di
antara kutub magnet sedang berputar maka pada kumparan tersebut akan timbul
suatu tegangan yang berlawanan arah dengan tegangan dari luar yang disebut Gaya
Gerak Listrik (GGL) lawan. Besar kecilnya GGL lawan tergantung dari tahanan
jangkar/angker. Agar arus dapa mengalir degan besar maka tahanan jangkar/angker
dibuat sekecil mungkin. Sebab arus yang mengalir pada angker akan dirubah
menjadi gaya putar. Kalau angker sudah berputar dalam angker akan terjadi GGL
lawan. GGL lawan yang mula-mulanya kecil akan mengurangi pengaruh tegangan dari
luar sehingga arus akan berkurang jika angker mulai berkurang. Jika putaran
samapai pada maksimum berarti GGL lawan cukup besar sehingga arus angker sudah
sangat berkurang. Sedangkan pada saat itu kopel mencapai keseimbangan dengan
beban yang diputarkan.
Besarnya
ggl lawan (Ea) sepertihalnya pada
generator DC, yakni :
Ea = (P/A). (n/60) . Z .
Ǿ volt.
…………………………………………. (19)
Keuntungan
utama motor DC adalah sebagai pengendali kecepatan, yang tidakmempengaruhi
kualitas pasokan daya.
Motor DC tersedia dalam banyak ukuran, namun
penggunaannya pada umumnya dibatasi untuk beberapa penggunaan berkecepatan
rendah, penggunaan daya rendah hingga sedang seperti peralatan mesin dan
rolling mills, sebab sering terjadi masalah dengan perubahan arah arus listrik
mekanis pada ukuran yang lebih besar. Juga, motor tersebut dibatasi hanya untuk
penggunaan di area yang bersih dan tidak berbahaya sebab resiko percikan api pada
sikatnya. Motor DC juga relatif mahal dibanding motor AC.
1. Konstruksi
Motor DC
Konstruksi Motor dan Generator DC adalah sama,
yang berbeda hanya fungsinya saja. Pada dasarnya konstruksi sebuah motor DC
terdiri dari 3 bagian yaitu Stator, bagian Rotor, dan bagian lain yang
diperlukan untuk mengambil/mengeluarkan arus.
a) Stator
Stator adalah bagian yang tinggal
tetap (tidak bergerak) yang terdiri dari rumah dengan kutub magnet yang dibuat
dari pelat-pelat yang dipejalkan dengan gulungan penguat magnet berikut tutup
rumah.
b) Rotor
Bagian rotor adalah bagian yang begerak yang
terdiri dari silinder yang dibuat dengan pelat-pelat yang dipejalkan yang
diberi saluran sebagai tempat kumparan yang biasa disebut angker/jangkar. Pada
angker terpasang kolektor/komutator yang terdiri dari sigmen-sigmen yang
berhubungan dengan gulungan angker.
c) Bagian Lain-lain
Yang dimaksud bagian lain-lain adalah bagian
yang diperlukan untuk mengambil/mengeluarkan arus dari yang bergerak yang
disebut brostel/sikat.
2. jenis motor DC Berdasarkan
sumber arus penguat magnetnyadibedakan menjadi
dua, yaitu:
a. Motor arus searah penguat
terpisah, (jika arus penguat magnet diperoleh dari sumber arus searah di luar
motor tersebut).
Pada motor
penguat terpisah, kumparan medan dihubungkan dengan sumber sendiri dan terpisah
dengan tegangan angker.
b. Motor arus searah dengan penguat sendiri, (jika arus penguat magnet
diperoleh dari motor itu sendiri).
Berdasarkan
hubungan lilitan penguat magnet terhadap lilitan jangkar, motor arus searah
dibedakan menjadi:
·
Motor Shunt
Motor
shunt mempunyai kecapatan hampir konstan. Pada tegangan jepit konstan, motor
ini mempunyai putaran yang hampir konstan walaupun terjadi perubahan beban
Pada motor
penguat shunt, kumparan medan dihubungkan paralel dengan angker.
·
Motor seri
merupakan
motor arus searah yang mempunyai putaran kecapatan yang tidak konstan, jika
beban tinggi maka putaran akan lambat.
·
Motor Kompon
Motor
kompon ini mempunyai sifat seperti motor seri dan shunt, tergantung lilitan
mana yang kuat (kumparan seri atau shunt).
Pada motor
kompon mempunyai dua buah kumparan medan dihubungkan seri dan paralel dengan
angker. Bila motor seri diberi penguat shunt tambahan seperti gambar diatas
disebut motor kompon shunt panjang.
Motor
kompon mempunyai dua buah kumparan medan dihubungkan seri dan paralel dengan
angker. Bila motor shunt diberi tambahan penguat seri seperti gambar
diatas disebut motor kompon shunt pendek.
Sebagai
simulasi (karena alat yang dibuat miniatur) maka disini dipilih motor yang
memiliki daya tidak terlalu tinggi, yaitu menggunakan motor arus searah.
Sedangkan motor yang dipakai dalam proyek akhir ini adalah jenis motor arus
searah dengan penguat sendiri karena motor tersebut mempunyai magnet permanen
pada statornya dan memperoleh sumber arus searah dari motor itu
sendiri. Untuk membalik arah putaran motor arus searah, dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu :
1.
Membalik arah arus angkernya, sedangkan katup magnet tetap.
2.
Membalik katup magnetnya, sedangkan arah arus angkernya tetap.
Jika
kedua-duanya dibalik (katup magnet dan arah arus angker), maka putaran motor
akan tetap (tidak dapat membalik). Cara yang lazim dipakai atau dilakukan dalam
membalik putaran motor arus searah ialah dengan cara membalik arah arus
angkernya sedangkan membalik arah arus pada penguat magnetnya jarang dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar